Tanggung jawab besar berada di pundak orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Setidaknya ada 7 tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam mendidik anak.
1. Tanggung jawab pendidikan keimanan
Setelah anak mampu berbicara, ayah mentalqinkan dengan kalimat thayyibah (kata-kata yang baik) sekaligus kalimat teragung, “Laa Ilaha Illallah.” Kemudian mengenalkan hal pertama yang mesti dipikirkan, yakni halal dan haram. Menyuruhnya mendirikan shalat pada usia tujuh tahun. Mendidiknya untuk mencintai Allah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Al-Qur’an. Membimbingnya kepada keimanan kepada rukun Islam yang lima, rukun Iman yang enam, dan rukun Ihsan yaitu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, jika tidak mampu melihat-Nya (dan tidak akan mampu), maka sesungguhnya Dia melihat dirinya. Selanjutnya menanamkan di dalam hatinya sikap khusyuk kepada Allah, ketakwaan dan sikap merasa diawasi oleh Allah (Murarabbatullah) di kala sepi dan ramai.
2. Tanggung jawab pendidikan akhlak
Tanggung jawab ini merupakan salah satu buah iman. Orang tua mendidik mereka untuk bersikap jujur dan menetapi seluruh akhlak terpuji, serta memperingatkan mereka agar tidak berdusta dan mengerjakan segala bentuk akhlak tercela.
3. Tanggung jawab pendidikan fisik
Memberi nafkah kepada anak-anak dari sumber halal. Menjaga kesehatan anak-anak, menjauhkan mereka dari faktor-faktor penyebab penyakit dan mengobati anak yang sakit. Menerapkan kaidah, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan menimpakan bahaya.” Mengajari mereka memanah, mengendarai kuda dan berenang ketika tidak beresiko menimbulkan kerusakan. Membiasakan mereka bersikap sungguh-sungguh dan ksatria, serta menjauhkan mereka dari setiap kerusakan yang membahayakan mereka.
4. Tanggung jawab pendidikan akal
Mengajarkan setiap hal bermanfaat kepada anak-anak sejak kecil dan menjauhkan mereka dari berbagai kerusakan yang merajalela, mengingat berbagai kerusakan tersebut sangat berpengaruh terhadap akal dan pikiran, sebut saja misalnya miras, rokok dan lain sebagainya.
5. Tanggung jawab pendidikan kejiwaan
Menjauhkan mereka dari gejala sifat lemah, pemalu, penakut, pendengki, pemarah dan kurang percaya diri. Kemudian mendidik sikap iman kepada qadha’ dan qadar di dalam diri mereka, dan berbagai bentuk pendidikan kejiwaan lain.
6. Tanggung jawab sosial
Mendidik anak-anak untuk memenuhi hak orang lain dalam segala bentuknya, berkasih sayang, memaafkan, bertakwa, mengutamakan orang lain (itsar), berani dan lain sebagainya.
7. Tanggung jawab menjaga fitrahnya
Memperingatkan anak-anak dari penyimpangan seksual dan menikahkan anak yang sudah butuh menikah.
Sumber Bacaan: Panduan Lengkap Tarbiyatul Aulad, Strategi Mendidik Anak Menurut Petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani. Penerbit Zam-Zam.