AmmarAmru

Tujuan Utama Pendidikan Anak

Tujuan utama pendidikan anak.

AmmarAmru – Selamat datang di website AmmarAmru.com. Ini adalah tulisan pertama kami yang ditulis di hari kamis, tanggal 26 Rabi’ul Awal 1439 H yang bertepatan dengan 14 Desember 2017. Rencananya, website ini akan kami gunakan sebagai blog pribadi untuk menuliskan pengalaman kami dalam mendidik anak-anak kami, Ammar dan Amru. Kami tidak tahu sampai berapa lama blog ini bisa bertahan. Setahun, dua tahun, tapi semoga -bi Idznillah- bisa lebih lama lagi.

Ditulisan pertama ini, saya ingin menyampaikan tentang prinsip yang paling dasar, tujuan yang paling penting, yang darinya semua konsep pendidikan anak dikembangkan demi meraih tujuan ini.

Tujuan Utama Pendidikan Anak

Tujuan yang paling utama dari pendidikan anak adalah agar anak menjadi hamba yang beribadah hanya kepada Allah.

Saya membatasi konsep tujuan utama pendidikan anak di dalam Islam, dan tidak melihat aspek yang lain, karena menyesuaikan dengan tujuan awal manusia diciptakan.

QS. Adz-Dzariyat ayat 56
QS. Adz-Dzariyat ayat 56 (Quran.com)

“Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia, kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat (51): 56)

Dua Konsep Utama Pendidikan Anak

Setelah memahami tujuan utama pendidikan anak, yang berikutnya harus kita pahami adalah cara meraih tujuan itu.

[irp]

Jika kita membaca buku-buku panduan pendidikan anak, maka akan kita dapati semuanya kembali kepada dua konsep utama.

1. Mengajarkan Anak Kebaikan

Konsep yang pertama pendidikan anak adalah, mengajarkan anak kebaikan yang dapat bermanfaat dalam menjalani kehidupannya. Kebaikan disini mencakup semua aspek kehidupan.

Pertama, anak diajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Cara shalat, cara wudhu, membaca al-Qur’an, menghafal doa-doa, belajar shaum, dll.

Kemudian hal-hal yang berhubungan dengan manusia, dimulai dari yang terdekat seperti berbakti kepada kedua orang tua, menghormati kakek dan neneknya, menyayangi adiknya, dll.

Hal-hal yang terkait dengan kesehatan fisiknya, toilet training, menggosok gigi, mengajarkannya olahraga, beladiri, dll.

Intinya semua hal yang dapat bermanfaat dan hal itu adalah kebaikan yang dapat mendukung tujuan akhir pendidikan anak (beribadah kepada Allah), maka hal tersebut bisa diajarkan kepada anak-anak kita.

2. Menjauhkan Anak dari Keburukan

Konsep yang kedua adalah menjauhkan anak dari keburukan.

Mengajarkannya untuk tidak meninggalkan shalat, tidak berbohong, tidak berkelahi dengan adik atau temannya.

Memprioritaskan Mulai dari yang Terpenting

Dengan banyaknya materi yang ingin kita ajarkan, kita harus membuat prioritas. Manakah yang harus lebih dulu diajarkan.

[irp]

Seni Komunikasi dengan Anak

Ini adalah sesuatu yang perlu kita ketahui dalam proses mengajarkan anak-anak. Mengajarkannya kebaikan dan menjauhkannya dari keburukan perlu cara, seni berkomunikasi agar tujuan utama pendidikan anak dapat tercapai.

Kesimpulan

Mengajarkan anak-anak membutuhkan ilmu. Semakin banyak ilmu tentang kebaikan yang kita miliki, akan memperkaya nilai-nilai kebaikan dalam diri anak kita. Dan semakin banyak pengetahuan tentang keburukan yang kita tahu, dapat membantu menjauhkan mereka dari hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan.

Semua itu butuh waktu, proses yang tidak sebentar, dan seni menyampaikan yang baik. Suatu pekerjaan yang sangat tidak mudah. Oleh karena itu seorang bijak pernah berkata, “Menjadi orang tua, membutuhkan bagian terbaik dari dirimu.”

Related Articles

About author View all posts Author website

Ridwan Rusdiantoro

Abinya Ammar dan Amru. Penyuka buku, website dan internet. Quote terbaik menurut saya adalah, "Sesungguhnya ilmu, tidak akan memberikan sebagian dari dirinya kepadamu, kecuali jika kamu memberikan seluruh jiwamu, untuk mendapatkannya." Jangan lupa doakan semoga anak-anak kami menjadi anak yang shalih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *