Anak yang cerdas adalah dambaan semua orang tua. Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk bisa mendapatkan anak yang memiliki otak cemerlang, kemampuan analisa yang baik, daya ingat yang kuat, dsb.
Banyak metode yang ditawarkan oleh para dokter, psikolog, maupun pemerhati perkembangan anak untuk meningkatkan kecerdasan anak. Semuanya melalui penelitian dalam masa yang panjang. Saya tidak akan menuliskan semuanya, hanya apa yang telah saya terapkan pada anak-anak saya.
Proses ini bisa dimulai sejak anak masih di dalam kandungan. Ada beberapa cara meningkatkan kecerdasan anak yang dapat dilakukan seorang ibu hamil untuk merangsang kecerdasan janin.
1. Mengelus Perutnya
Salah satu cara meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan adalah melalui sentuhan. Sentuhan yang dilakukan ibu hamil pada janin yang dikandungnya dapat berpengaruh banyak pada kecerdasan janin. Perilaku yang sudah dicontohkan oleh nenek dan ibu kita pada masa lalu ini, setelah diteliti ternyata memberikan pengaruh yang sangat besar bagi psikologis janin, yang nantinya akan berpengaruh pada kecerdasan anak.
Mengelus-elus perut dilakukan ketika bayi di dalam perut bergerak. Namun bisa juga dilakukan jika kondisi bayi diam. Cara tersebut dapat diselingi dengan seorang ibu mengajak bayinya berkomunikasi. Misalnya, ketika tiba waktu shalat, Ibu dapat mengelus perutnya sambil mengatakan:
“Dek, udah adzan nih. Yuk kita shalat dulu.”
Dengan cara ini janin akan merespon stimulus dari luar, yang hal ini membutuhkan proses di dalam otaknya. Sehingga diharapkan dengan stimulus yang diberikan melalui sentuhan, otak anak dapat berkembang lebih baik.
2. Perbanyak Mendengar Murottal
Cara meningkatkan kecerdasan anak yang kedua adalah melalui pendengaran. Indra pendengaran janin mulai berkembang sejak usia kandungan ibu berumur 8 minggu, dan akan sempurna di usia 24 minggu.
Penelitian menunjukkan bahwa janin bisa mendengar suara dari luar mulai dari usia 24 minggu kehamilan. Memperdengarkan murottal pada janin, akan meningkatkan kecerdasan anak karena frekuensi bacaan murottal yang stabil.
3. Perbanyak Menghafal
Seorang ibu yang banyak menghafal saat hamil, akan merespon otak janin yang sedang tumbuh berkembang. Informasi yang ditangkap oleh Ibu, akan diteruskan ke janin dan menjadi stimulus baginya. Stimulus yang diterima ini membuat perkembangan otak janin lebih optimal jika dibandingkan dengan janin yang menerima sedikit stimulus.
Perlu diingat bahwa proses menghafal disini bukan berarti bahwa seorang anak yang baru dilahirkan berarti telah memperoleh banyak hafalan dalam otaknya. Tidak seperti itu! Semua bayi yang baru dilahirkan kondisinya fresh, tidak mengetahui apa-apa. Hal ini telah Allah jelaskan dalam firman-Nya.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl (16): 78)
Lantas apa perbedaan antara yang distimulus hafalan dengan yang tidak? Perbedaannya, anak yang sering distimulus dengan hafalan saat masih di dalam kandungan, komposisi otaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan untuk menghafal. Sehingga ketika anak lahir, otaknya lebih siap menerima hafalan dibanding anak yang tidak distimulus dengan hafalan.
4. Gunakan Senter (Lampu)
Cara meningkatkan kecerdasan anak selanjutnya yaitu melalui stimulus indra penglihatan. Janin sudah mulai bisa melihat sejak usia kandungan 27 minggu. Otaknya akan menerima rangsangan saat ada cahaya kelap-kelip dari luar.
Oleh karena itu, Ibu bisa menstimulus otak janin dengan menggunakan cahaya senter. Senter disini diarahkan pada bagian perut. Ketika melihat cahaya senter, otak janin akan bereaksi dan sang janin akan melakukan pergerakan. Cara ini dapat dilakukan di usia kandungan anda 27 minggu – 36 minggu.
5. Banyak Berdoa kepada Allah
Tentunya hal ini adalah sikap yang paling utama dilakukan seorang ibu. Setelah seorang ibu berusaha melakukan cara-cara diatas, sikap tawakal harus dilakukan karena kecerdasan adalah anugerah dari Allah. Dialah yang memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Maka perbaiki hubungan kita dengan-Nya, semoga Dia menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih dan cerdas.
Great Article…
Nice comment..