AmmarAmru

5 Tips Belajar Efektif dari Buku “Belajar Cara Belajar”

Buku Belajar Cara Belajar

Perlukah mempelajari cara belajar yang benar? Belajar cara belajar? Jawabannya adalah perlu dan penting. Karena belajar adalah suatu kewajiban, khususnya bagi seorang muslim.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ .

Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim.”

(HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

Dengan mengetahui cara belajar yang benar, seseorang bisa meraih ilmu pengetahuan secara efektif dan memiliki pemahaman mendalam, bi Idznillah.

Dalam khazanah dunia Islam, sebenarnya cukup banyak referensi yang membahas metode belajar. Misalnya buku “Hilyah Thalibil Ilmi” (Perhiasan Penuntut Ilmu) karya Syaikh Bakr Abu Za’id.

Atau buku “Tadzkiratus Saami’ wal Mutakallim fii Adabil ‘Alim wal Muta’allim” (Adab Penuntut Ilmu dan Ahli Ilmu) karya Imam Badruddin Ibnu Jama’ah. Dan masih banyak lagi.

Buku Referensi Menuntut Ilmu Belajar Cara Belajar

Nah, buku “Belajar Cara Belajar” ini salah satu yang membahas hal itu.

Buku ini menyebut bab-babnya dengan “Langkah”. Agar pembacanya bisa langsung menerapkan langkah-langkah praktis dalam belajar.

Ada lima langkah praktis untuk meraih hasil optimal dalam belajar. Kelima hal itu akan kita bahas satu persatu.

#1 Ketahui alasan kenapa harus belajar cara belajar

Kenapa kita perlu mempelajari caranya belajar? Bukankah sepanjang usia kita sudah dihabiskan dengan pengalaman belajar.

Jawaban sederhana pertanyaan ini berada di bagian akhir bab 1. Yaitu agar kita tidak jenuh atau frustasi dengan pola belajar yang tidak memberi hasil sesuai harapan.

Kita perlu menemukan suatu metode belajar yang terbaik untuk diri sendiri. Karena terkadang, metode belajar yang sudah kita jalani selama ini adalah yang kita sukai, tapi bukan berarti yang terbaik untuk kita.

Belajar itu sendiri adalah proses yang akan terus kita lakukan seumur hidup. Sejak lahir hingga ke liang lahad. Sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal ketika ditanya, “Sampai kapankah engkau akan belajar?” Maka beliau menjawab, “Hingga wafat.”

Pada langkah pertama buku ini terdapat pembahasan cara kerja otak. Teori selama ini menganggap otak manusia hanya bekerja sebanyak 10%. Namun penelitian menunjukkan, saat seseorang berpikir semua bagian otak ikut bekerja.

Otak akan membuat neuron-neuron baru jika sering belajar dan berlatih. Jika tekun di suatu bidang, struktur otak akan berubah dari otak pemula menjadi otak seorang ahli.

Seorang ahli dapat berpikir secara otomatis, yaitu tidak perlu lagi berpikir secara sadar. James Clear dalam bukunya “Atomic Habits” menyebutkan bahwa dengan berpikir otomatis, otak bisa memproses hal lain sehingga lebih efektif. Ini salah satu alasan mengapa kita perlu belajar.

Tujuan lain mempelajari cara belajar adalah mengembalikan proses belajar ke dalam kendali kita, sehingga dapat dilakukan dengan kesadaran penuh.

#2 Menentukan tujuan belajar

Tidak punya tujuan yang pasti membuat rasa malas dan gagal, termasuk pada saat belajar. Menurut Steve Taylor (Belajar Cara Belajar, 30), orang yang tidak memiliki tujuan akan mudah merasa bosan bahkan gampang panik dan mengalami depresi.

Untuk mencapai tujuan, seseorang perlu motivasi. Yaitu motivasi intrinsik (dalam) dan ekstrinsik (luar). Motivasi ekstrinsik seperti pemberian hadiah atau hukuman adalah level motivasi yang rendah. Sedangkan intrinsik atau motivasi dari diri sendiri adalah level motivasi tertinggi.

Artinya dalam melakukan proses belajar, seseorang secara sadar melakukannya karena keinginan pribadi.

Dengan tidak adanya tujuan, maka belajar tidak akan fokus. Hal ini justru akan menambah stress ketika belajar.

Ketika konsep “tujuan” ini dikaitkan dengan kehidupan seorang muslim, jawabannya menjadi sangat jelas. Karena Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Tujuan utama penciptaan manusia adalah beribadah hanya kepada Allah. Sehingga, pada asalnya semua manusia dalam kondisi beribadah–sebagaimana disebutkan ustadz Dr. Firanda Andirja dalam buku beliau “Syarah Kitab Tauhid, I/11”. Karena ibadah (menurut definisi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah) mencakup segala perkara yang dicintai Allah, dan tidak terbatas pada ibadah mahdhah.

Maka sudah sepantasnya untuk seorang muslim memastikan tujuan belajarnya demi meraih ridha Allah. Mengusahakan semua hal yang dipelajarinya memiliki keterkaitan untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah.

#3 Bangun pola pikir

Yaitu pola pikir positif.

Pola pikir sebagian orang yaitu berkata tidak pada hal-hal yang tidak diketahuinya. Padahal, jika itu adalah suatu kesempatan besar, maka katakanlah ya, kemudian belajarlah untuk menguasainya.

Membangun rasa penasaran di saat belajar juga akan membuat informasi lebih diterima oleh otak. Karena otak menuntut jawaban atas pertanyaan yang timbul.

“Rasa penasaran dapat meningkatkan motivasi, termasuk motivasi pada waktu belajar. Rasa penasaran meningkatkan aktivitas otak yang bernama hippocampus.”

Belajar Cara Belajar : 58

Untuk mendukung proses belajar, seseorang perlu mencari teman dengan pola pikir yang sama. Itulah sebabnya dalam mencari pasangan, dianjurkan mencari yang sekufu (sepadan). Salah satunya sekufu dalam pemikiran. Karena dengannyalah seseorang akan menghabiskan sebagian besar usianya.

#4 Bangun sistem belajar

Apa sih sistem itu?

  • Tujuan adalah sesuatu yang ingin kita capai.
  • Sistem adalah segala sesuatu yang mendukung kita supaya dapat mencapai tujuan.

Banyak dari kita yang hanya fokus pada tujuan dan melupakan sistem.

Misal, kamu pengen menurunkan berat badan dari 90 kg ke 75 kg. Maka ini adalah tujuan.

Sedangkan makan di jam yang tepat, dengan porsi yang tepat, memenuhi kebutuhan nutrisi dan olahraga teratur, ini adalah sistem.

Kalau kamu fokus di tujuan yang 75 kg, maka kamu akan lelah karena prosesnya akan lama. Sedangkan kalau kamu fokus di sistem, kamu akan tetap semangat walau hanya dengan perubahan kecil yang berhasil dicapai.

Untuk membentuk sistem belajar, kita perlu memperhatikan beberapa hal:

a. Gaya belajar

Terdapat 71 teori gaya belajar, misal:

  • VARK (Visual, Audio, Reading and Writing, dan Kinesthetic).
  • Honey & Munford: Aktivis, Teoris, Pragmatis, dan Reflektor.

Sebaiknya tidak membatasi diri pada satu gaya belajar.

b. Menu belajar

Belajar terlalu lama membuat kemampuan konsentrasi otak berkurang. Belajar harus punya menu agar tidak berlebihan.

Cara memanfaatkan waktu secara optimal adalah dengan focus pada THE ONE THING atau hal yang paling penting. Hindari multitasking!

c. Mentor belajar

Mentor adalah orang berpengalaman yang mau berbagi pengalamannya tsb. Dalam mencari mentor, kita tidak boleh segan mencari orang yang ahli di bidang tersebut.

d. Belajar meningkat bertahap

Mentor memudahkan dalam menentukan pencapaian kecil apa (sistem) yang harus kamu raih agar mencapai cita-cita (tujuan).

e. Evaluasi belajar

Evaluasi adalah refleksi terhadap rencana yang telah dilaksanakan.

#5 Teknik belajar

Setelah 4 langkah sebelumnya membahas sudut pandang dan pola pikir, bab 5 ini membahas teknik-teknik belajar.

a. Teknik menghafal

  • Self quizzing.
  • Flash card.
  • Pengucapan dan pencatatan.
  • Mind mapping.

Baca artikel tentang mind mapping disini:

b. Teknik memahami

  • Menjelaskan kepada orang lain setelah belajar.
  • Menggunakan bahasa sederhana.

c. Teknik berkonsentrasi

  • Tetapkan jadwal.
  • Tetapkan durasi.
  • Pilih lokasi.
  • Lakukan persiapan.
  • Shutdown ritual.

d. Teknik berpikir

  • Focused thinking.
  • Diffuse thinking.

e. Tiga langkah berpikir kritis

  1. Bangun pondasi pengetahuan.
  2. Biasakan diri untuk bertanya.
  3. Sering-sering berdiskusi.

Penutup

Pada intinya buku ini tidak membahas detail cara-cara belajar. Tapi bersifat big concepts untuk pegangan seseorang dalam menjalankan proses belajarnya. Informasi yang ada di dalamnya perlu dicarikan referensi tambahan untuk penjelasan detail.

Sebenarnya saya berharap adanya rincian informasi pada beberapa topik seperti gaya belajar, maupun teknik belajar. Agar saya tidak perlu merujuk ke sumber-sumber yang lain sekedar mencari penjelasan lanjutan dari hal-hal yang disebutkan secara singkat di buku ini.

Tapi tips-tips yang diberikan dalam buku ini, jika diterapkan insya Alloh akan memberikan hasil yang baik. Semoga bermanfaat.

Bacaan tambahan

Related Articles

About author View all posts Author website

Ridwan Rusdiantoro

Abinya Ammar dan Amru. Penyuka buku, website dan internet. Quote terbaik menurut saya adalah, "Sesungguhnya ilmu, tidak akan memberikan sebagian dari dirinya kepadamu, kecuali jika kamu memberikan seluruh jiwamu, untuk mendapatkannya." Jangan lupa doakan semoga anak-anak kami menjadi anak yang shalih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *